Rinofima merupakan suatu manifestasi rosasea berat
yang mengenai hidung.
Rinofima
dianggap sebagai stadium keempat rosasea. Dua stadium pertama ditandai dengan
peningkatan vaskularitas, yang menyebabkan hipetrofi dan eritema kulit. Stadium
ketiga adalah akne rosasea, yang ditandai dengan terbentuknya papul dan pustul.
Hipertofi dermal dan kelenjar sebasea menyebabkan pori-pori tersumbat dan
terbentuk sabum. Meskipun perempuan lebih sering terkena rosasea, laki-laki
mengalami rinofima setidaknya lima kali lebih sering. Orang keturunan Irlandia
atau inggris memiliki resiko lebih tinggi dari pada orang etnis lainnya.
Pajanan sinar matahari dan konsumsi alkohol terbukti berhubungan dengan
penyakit ini.
Rinofima
tampak sebagai kulit hidung yang menebal. Kulit mungkin mengalami fisura,
berlubang-lubang, dan membentuk parut, dengan suatu distorsi kurva hidung yang
lazim. Telangiekstasis juga dapat terjadi. Ujung hidung tampak membesar dan
bulbosa, dengan pori pilosebaseae yang mengandung sebelum berbau busuk. Papul
dan pustul sering terlihat, sedangkan nodul halus, keras, dan multipel lebih
menonjol pada penyakit berat. Tumor juga dapat tumbuh dari daerah yang terkena
pada kasus yang berat.
Rinofima
sebagian
besar merupakan diagnosis klinis yang didasarkan pada gambaran khas hidung yang
membesar, nodular, dan eritematosa. Namun, rujukan untuk evaluasi bedah
dianjurkan, karena beberapa penelitian telah menunjukkan 3% insidensi karsinoma
sel basal samar (BBC, basal cell
cariconoma) di hidung pasien yang terkena rinofima.
Obstruksi
hidung dapat disebabkan oleh perubahan morfologik hidung,
meskipun struktur tulang hidung biasanya tidak terpengaruh. Kanker dan tumor
kulit tampak lebih sering terjadi pada hidung pasien dengan rinofima.
Komplikasi mata pada rrosasea sering terjadi dan memerlukan rujukan ke
spesialis oftalmologi untuk mengevaluasi terkenanya kornea.
Pengobatan untuk rosasea
berpusat pada antibiotik dan retinoid topikal dan oral.
Antibiotik yang digunakan meliputi metronidazol dan,
yang kedua, tetrasiklin.
Klindamisin
topikal adalah suatu alternatif
yang masuk akal pada perempuan hamil. Acctane (isotretinoin)
bermanfaat mengurangi iritasi kulit dan eritema dibandingkan dengan Retin-A
(tretinoin); namun, obat tersebut harus
digunakan dengan amat sangat hati-hati pada perempuan berusia subur, karena
penggunaannya telah dikaitkan dengan insidensi substansial teratogenisitas.
Pasien dianjurkan untuk menghindari penggunaan acctune selama 1 tahun sebelum
pembedahan, karena mengganggu reepitelialisasi. Karena gambaran rinofima yang
ekstrem, maka dermabrasi dan dermaplaning masih menjadi pengobatan utama.
Pilihan bedah lainnya meliputi terapi karbon dioksida dan terapi laser argon,
terapi beku (cryotherapy), dan eksisi dengan pisau yang dipanaskan dan skapel
ultrasonik.
EmoticonEmoticon