Gondongan
disebabkan oleh paramiksovirus gondongan, yang dapat menyerang berbagai
jaringan seperti kelenjar parotis, testis, pankreas, dan mata. Masa inkubasinya
adalah 2-3 minggu, dan pasien dapat menulari selama sekitar 10 hari, dari
beberapa hari sebelum pembengkakan terlihat sampai pembengkakan menghilang.
Kematian akibat gondongan bukan peristiwa yang biasa terjadi, tetapi lebih
sering terjadi pada orang dewasa muda.
Orkitis
gondongan, yang sering terjadi pada anak laki-laki praremaja, biasanya bersifat
unilateral. Keadaan ini jarang menyebabkan sterilitas kecuali jika terjadi bilatera. Orkitis gondongan harus
dipertimbangkan sebagai diagnosis banding untuk setiap pasien yang datang
dengan pembekakan skrotum. Gondongan juga merupakan salah satu penyebab paling
sering dari tuli unilateral.
Yang
mengalami gondongan (mumps) dapat datang dengan gejala prodromal berupa
malaise, demam, menggigil, nyeri kepala, dan nyeri tenggorok. Gejala prodromal
ini diikuti pembengkakan yang tidak nyaman pada satu atau kedua kelenjar
parotis. Orkitis gondongan, suatu komplikasi yang sering terjadi pada penyakit
ini, bermanifestasi sebagai nyeri unilateral dan pembengkakan skrotum. Sekitar
30% kasus bersifat subklinis dan asimtomatik.
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan pada pemeriksaan klinis. Pasien biasanya mengalami demam
sampai 103F yang disertai pembekakan nonindurasi di area kelenjar parotis. Area
di atas parotis biasanya tidak merah atau hangat, kecuali jika parotitis
bakterial sekunder telah terjadi. Pada banyak kasus parotidis gondongan, duktus
stensen terlihat eritematosa dan membengkak. Pada beberapa kasus, edema wajah
menyebar termasuk ke dada anterior, yang menyebabkan edema presternal yang
nyata. Diagnosis gondongan dapat dikonfirmasi dengan uji serologik. Kultur
virus dapat dilakukan pada beberapa kasus.
Komplikasi
gondongan meliputi okitis, pankreatis, tuli unilateral, ataksia serebelar,
neuritis kranialis, meningitis, serebritis, neuritis poliradikular,
ensefalitis, mielitis transversa, abortus spontan, nefritis, dan miokarditis.
Tingkat moralitas sekitar 2 % pada pasien yang mengalami komplikasi langka
meningoensefalitis.
Pengobatan
terutama bersifat suportif dan bertujuan mencegah dehidrasi dan menghilangkan
rasa tidak nyaman. Nyeri skrotum dapat dikurangi dengan penopang skrotum,
kompres dingin, dan obat anti-inflamasi. Jika terjadi dehidrasi, atau jika
komplikasi serius seperti infeksi sistem saraf pusat dicurigai terjadi, maka
pasien harus cepat dirawat dirumah sakit.
1 komentar:
Ini dia solusi terbaik pengobatan gondongan pada anak Anda, klik disini cara menyembuhkan gondongan pada anak dengan aman & cepat
EmoticonEmoticon