Tahukah Anda Dengan Penyakit Trigger Finger




Trigger Finger ditandai dengan bunyi gemerak atau terkuncinya ibu jari atau jari lain. keadaan ini juga dikenal sebagai terperangkapnya fleksor jari. Sebagian besar kasus trigger finger dikaitkan dengan penebalan katrol anular pertama pada jari, tetapi penyebab lainnya meliputi trauma, respons peradangan, diabetes, atau herediter. Keadaan ini biasanya terjadi pada telapak tangan di sendi metakapofalangeal (MCP). Pencetus disebabkan oleh disproporsi antara diameter tendo flesor dan diameter kanal fibro-oseosa. Trigger finger juga dapat terjadi di tingkat katrol anular lain, terowongan karpal, atau kompartemen dorsal, namun jarang.


Distribusi usia trigger finger bersifat bimodal; sebelum usia 6 tahun, dan setelah usia 40 tahun. Penderita kesulitan memfleksikan atau mengekstensikan jari, dan dapat disertai nyeri. Sensasi bunyi gemertak dirasakan ketika mengekstensikan jari.


Palpasi selama gerakan dapat memperlihatkan sensasi gemertak. Suatu nodul juga dapat dirasakan pada sisi palmar sendi MCP. Evaluasi radiografik tidak membantu mendiagnosis keadaan ini.


Trigger finger biasanya merupakan keadaan minor untuk sebagian besar pasien, yang melaporkannya hanya sebagai suatu gangguan. Namun, bergantung pada pekerjaan pasien, trigger finger dapat menimbulkan kecacatan (misalnya pada pemusik, teknisi). Trigger finger dapat bersifat kronik dan progresif, dengan jari akhirnya menjadi terkunci pada posisi fleksi.


Suntikan kortikosteroid dapat digunakan untuk mengobati trigger finger, terutama pada pasien dengan artritis reumatoid. Suntikan tersebut dapat digunakan bersamaan dengan pembidaian selama 3 minggu untuk mengekstensikan sendi MCP sambil membiarkan sendi interfalang tetap bergerak. Pembedahan mungkin diperlukan untuk trigger finger yang berat.


EmoticonEmoticon