Kenali Kehamilan Mola hidatidiformis Atau Kemilan Anggur


Mola hidatidiformis (HM, hydatidaform mole) adalah suatu lesi jinak pada neoplasma trofoblastik gestasional (GTN, gestational trophoblastic neoplasm), suatu spektrum ganguan yang berkisar dari HM sampai penyakit maligna invasif. HM selanjutnya diklasifikasikan menjadi HM parsial atau komplet. Insidensi kedua jenis HM 1/1.000 kehamilan diseluruh dunia. Kehamilan mola bersal dari peristiwa genetik yang menyebabkan kromosom abnormal pada hasil konsepsi. Mola komplet memiliki kariotipe 46XX atau 46XY, tetapi kedua set kromosom bersifat paternal. Mola persial paling sering bersifat triploid.


Pasien biasanya datang pada trimester pertama kehamilan dengan perdarahan vagina. Pada kasus mola komplet, ultrasonografi memperlihatkan tidak adanya jarungan fetal dan memperlihatkan gambaran “badai salju” klasik dala rongga uterus. β-human chorionic gonadotropin (hCG) serum sering meningkat melebihi nilai yang diharapkan (sering melampaui 100.000mIU/mL), dan uterus lebih besar daripada yang diharapkan untuk usia gestasional. Pada kasus klasik, pasien dengan kehamilan mola juga datang dengan kista lutein-teka(50%), hiperemesis (26%), pre-eklamsia sebelum 24 minggu gestasi (27%), dan hipetiroidisme (7%); namun, dengan pemeriksaan ultrsonografi yang dini dan akurat, gejala tersebut jarang timbul. Mola parsial memiliki temuan yang kurang jelas, dan mungkin terdapat perkembangan fetus bersamaan dengan jaringan mola. Pasien dengan mola parsial paling khas datang dengan abortus spontan, dan diagnosis paling sering ditegakkan berdasarkan pemeriksaan patologik hasil konsepsi.


Komplikasi utama kehamilan mola adalah GTN yang menetap yang dapat berkembang menjadi kehamilan invasif dan metastasis. Oleh karena itu, follow-up  ginekologik yang ketat harus dijalankan. Embolisasi trofoblastik dan gawat napas dapat terjadi saat evakuasi.


Begitu kehamilan mola terdiagnosis, terapinya meliputi evakuasi bedah. Hal ini biasanya dilakukan dengan kuretase isap; namun, histerotomi dan histerktomi dianggap pilihan yang dapat dipertimbangkan. Jika pasien memiliki faktor Rh negatif, RhoGAM® harus diberikan. Evakuasi bersifat kuratif pada 80% kasus. Pada kasus yang berisiko tinggi untuk GTN persisten, kemoterapi dapat dipertimbangkan. hCG kuantitatif serum harus diukur pada saat evakuasi dan setiap minggu  setelah sampai tidak terdeteksi 3 minggu. Setelah itu, follow-up dijalankan dengan surveillance pengukuran hCG dan pengguanaan kotrasepsi selama 6 bulan.


Latest


EmoticonEmoticon